“Suatu hari agus sedang dalam kondisi marah kepada temannya, kemudian Kamal sebagai temannya agus mengingatkan Agus untuk bersabar. Karena terlalu sering dibuat marah oleh temannya, kemudian agus mengatakan kepada kamal ‘Kesabaran Saya sudah habis’. Sontak kamal menegur agus dengan berkata ‘Gus, Sabar itu engga ada batasnya”.
Dari contoh diatas kita bisa mengambil satu pertanyaan besar, Yaitu ?
Apakah Sabar itu ada batasnya ?
Menurur saya jawabannya adalah ” TIDAK”, kenapa ? Mari kita bahas dibawah :
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karena dianugerahi akal dan kemampuan berfikir yang hebat. Hal ini tertuang dalam Al- Qur’an di Surah At-Tin ayat 4 “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Tentunya marah adalah hal yang sangat manusiawi karena kita dianugerahi dengan hati dan fikiran, tapi alangkah baiknya jika kita bisa menahan emosi yang terdapat dalam diri kita, karena dijelaskan pada Hadits Quthuful Falihin min Riyadhus Sholihin, Ke-5
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَسَلَّم قَالَ (لَيْسَ الشَدِيْدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيْدُ الَّذِيْ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ) متفق عليه
Artinya : Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Bukanlah orang yang kuat yang menang dalam pergulatan akan tetapi orang yang kuat ialah yang mampu menahan hawa nafsunya saat marah” (Muttafaqun ‘Aleih).
Nah, jika kalian termasuk orang – orang diatas, maka kalian adalah orang yang hebat.
Kemudian ALLAH SWT juga menyebut beberapa kali dalam Al-Qur’an tentang sabar.
Allah berfirman,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
Sabar adalah amalan yang agung, sampai-sampai Allah katakan bahwasanya Dia bersama orang yang sabar.
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal:46).
Dengan kesabaran pun Allah akan mengangkat seseorang menjadi pemimpin umat, panutan, dan kedudukan yang mulia. Allah berfirman,
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24).
Nah, setelah membaca tulisan diatas masih yakin sabar itu ada batasnya? Kalau masih coba baca dari awal, kalo masih….
wallahualam.
